Senin, 01 Agustus 2016

Puisi Keduapuluhsatu

Kanvas

Di kanvas putih kucoba menjadikanmu sebuah karya.

Tapi,

Aku tak tahu harus memulainya dari mana dan akan seperti apa.
Kutarik sudut diagonal agar membentang hingga ke dinding angkasa.
Kubebaskan dirimu menari pada kanvas itu.
Kuas yang awalnya beku kini seolah mengalir begitu deras.

Mungkin,

Aku tak bisa menyelesaikanmu pada malam ini.
Esok, lusa, atau kapanpun ini tak akan selesai.
Ahh!

Lebih baik kusudahi saja malam ini dengan tidur.
Mungkin esok saja kupikirkan kembali.

Jakarta, 18 Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar