Rabu, 15 Juni 2016

Puisi Ketujuhbelas

Batas-batas

Batas-batas sepi berada dalam nestapa langkah yang rumit.
Tersingkap suatu perasaan kompleks untuk menyikapi pertautan hati ini.
Bejana hati siap terisi akan cintanya.

Tapi, nalarku mati jika dihapadapkannya senyumnya.
Duh! Jauhkan tatapannya dariku.
Aku berdalih dia tak merasa.

Sebab hanya dari balik tebing-tebinglah aku berani menatapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar