Senin, 16 Mei 2016

Puisi Pertama


Insomnia

Dikala orang-orang sedang terjaga.

Aku hanya bisa menatap dan tertegung melihat tembok yang membisu dibalik pintu yang telah tertutup rapat.

Gelapnya malam seperti sebuah peringatan keras yang ditujukan kepadaku untuk segera menutup 2 bola mata ini.

Ketika ayam berkokok sebagai pertanda hari baru telah tiba.

Akupun tetap sama menatap tembok dengan bayangan pintu dari pantulan cahaya dibalik jendela.

Maafkan aku mata.

Aku telah berupaya sekuat mungkin untuk mengistirahatkanmu.

Tapi apa daya, pesona Malam dan Pagi hari tak boleh terlewatkan olehku.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar